PostingKomentar untuk "Contoh Teks Pembawa Acara Ulang Tahun Anak Kecil Yang Singkat : Pidato Singkat Tentang Nabi Ibrahim : 12 contoh susunan acara ulang tahun anak sederhana dan penuh." Popular Posts. Kunci Jawaban Agama Kristen Kelas 3 / Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti Kelas 3 Sd Kurikulum 2013 Shopee Indonesia / Lks lembar kerja

Kisah Nabi Ibrahim singkat adalah cerita tentang perjalanan hidup beliau sejak kecil hingga beliau wafat yang perlu diketahui umat islam. Kisah Nabi Ibrahim singkat sendiri tidaklah terlepas dari cerita kekejaman Raja Namrud, hingga perintah Allah SWT agar menyembelih putranya. Nabi Ibrahim AS adalah salah seorang utusan Allah SWT yang sangat cerdas, senantiasa tegar menghadapi cobaan, dan semangat dalam berdakwah. Meskipun banyak halangan dalam mendakwahkan agama Allah SWT, beliau tidak pernah merasa berputus asa karena yakin Allah akan membantu. Dari cerita kehidupan Nabi Ibrahim AS, tentu banyak nilai moral dan kehidupan yang dapat Anda petik untuk dijadikan panutan. Nah, supaya Anda lebih mendalami pesan moral kehidupan beliau, mari telusuri lebih dalam kisah kehidupan Nabi Ibrahim AS berikut ini. Kisah Nabi Ibrahim di Waktu Kecil Kisah Nabi Ibrahim singkat dimulai pada masa pemerintahan Raja Namrud, di mana pada waktu itu dikeluarkan peraturan yang meresahkan masyarakatnya. Dalam peraturan tersebut jika melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki harus dibunuh, sehingga Ibu Nabi Ibrahim yang khawatir mengasingkannya ke gua. Tujuan dari dibuatnya peraturan ini supaya tidak ada laki-laki yang akan menggantikan serta mengalahkan kekuasaan yang dimiliki oleh Raja Namrud. Namun atas kuasa Allah SWT, Nabi Ibrahim AS selalu diberikan perlindungan dan selamat dari bahaya hingga beliau kembali ke masyarakat. Saat Nabi Ibrahim AS kembali ke tempat asalnya, beliau merasa bingung dengan perilaku masyarakat sekitar yang menyembah patung berhala. Di sepanjang jalan dan bangunan yang beliau lewati selalu terdapat berhala, bahkan beliau menemukan ayahnya yang bekerja sebagai pembuat patung. Dalam kisah Nabi Ibrahim singkat, diceritakan semula beliau menganggap apa yang dilihatnya sebagai Tuhan yang harus disembah. Namun berkat mukjizat yang diberikan Allah SWT berupa pemikiran yang kritis dan cerdas, berhasil menyelamatkan beliau dari hal menyesatkan tersebut. Proses Nabi Ibrahim AS Mencari Tuhan Diceritakan dalam kisah Nabi Ibrahim singkat, sejak beliau masih kecil selalu muncul pemikiran kritis terhadap siapa Tuhannya. Bahkan proses Nabi Ibrahim dalam mencari Tuhan terdapat di Al-Quran surah Al An’am ayat 76 sampai dengan ayat 78. Ketika melihat sebuah bintang, beliau berkata bahwa itulah Tuhannya, namun benda langit tersebut kemudian tenggelam. Lalu saat melihat bulan ketika malam tiba, beliau pun beralih menganggapnya sebagai Tuhan, tetapi Allah SWT memberikan petunjuk dengan membenamkannya. Begitu pula saat melihat matahari terbit, Nabi Ibrahim juga mengiranya adalah Tuhan karena berukuran lebih besar. Hingga beliau pun tersadar jika matahari bukan Tuhan karena tenggelam pada saat malam tiba. Setelahnya, Nabi Ibrahim pun tersadar bahwa benda-benda langit, berhala, ataupun Raja Namrud bukanlah Tuhan yang dicarinya. Lalu Allah SWT menurunkan sebuah perintah kepada beliau agar mengajak orang untuk menyembah Allah SWT bukan benda-benda langit maupun lainnya. Menghancurkan Berhala Sesembahan Raja Namrud Pada kisah Nabi Ibrahim singkat, dengan kecerdasannya beliau menjalankan taktik untuk menyadarkan Raja Namrud beserta pengikutnya bahwa berhala bukan Tuhan. Maka, ketika Raja Namrud dan sebagian besar pengikutnya sedang bepergian, beliau menghancurkan seluruh berhala kecuali berhala paling besar. Saat Raja Namrud dan pengikutnya tiba di kerajaan, mereka terkejut karena semua berhala telah dihancurkan, dan kemudian dicarilah siapa pelakunya. Salah satu pengikut Raja Namrud yang mengetahui aksi yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim hingga membuat Raja Namrud menjadi marah besar. Kemudian terjadilah percakapan di mana Raja Namrud bertanya, “Mana Mungkin patung berhala dapat menghancurkan patung lainnya”. Lalu Nabi Ibrahim AS pun menjawab dengan tegas “Jika begitu, mengapa engkau sembah berhala yang tidak bisa berbuat apa-apa?” Kecerdikan Nabi Ibrahim dalam menjawab pertanyaan Raja Namrud membuat masyarakat sadar bahwa Tuhan yang disembah selama ini hanya diam. Namun kejadian tersebut tidak membuat Raja Namrud tersadar, justru semakin marah dan tidak terima. Nabi Ibrahim AS Dihukum Bakar Hidup-hidup Dendam yang dimiliki Raja Namrud kepada Nabi Ibrahim, membuatnya memerintahkan tentara agar menghukum mati Nabi Ibrahim AS. Di mana dalam kisah Nabi Ibrahim singkat, beliau dilemparkan ke dalam api yang sedang berkobar besar dan bersuhu panas. Melihat hal tersebut, Raja Namrud dan sebagian besar pengikutnya tertawa karena menganggap Nabi Ibrahim sudah mati terbakar. Tetapi setelah api padam, mereka semua merasa terkejut karena Nabi Ibrahim AS selamat dan tidak terdapat luka sedikitpun. Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran surah Anbiya’ ayat 69 “Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim”. Peristiwa ini pun membuat pengikut Raja Namrud berbondong-bondong mengikuti Nabi Ibrahim untuk menyembah dan menaati perintah Allah SWT. Nabi Ibrahim AS Melaksanakan Perintah Menyembelih Putranya Pada kisah Nabi Ibrahim singkat, beliau dikaruniai putra yang sangat soleh dan begitu beliau sayangi yang bernama Ismail. Hingga suatu ketika beliau memperoleh bermimpi dan berkata kepada putranya “Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu.” Mendengar perkataan ayahnya, Nabi Ismail AS ikhlas dan bersabar menjalankan perintah Allah yang tidak lain wujud baktinya untuk kedua orangtua. Sedangkan Nabi Ibrahim AS menganggap hal ini adalah ujian yang datang dari Allah SWT melalui putra yang disayanginya agar disembelih. Namun, Allah SWT kembali memperlihatkan kuasanya ketika Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Nabi Ismail AS. Dalam seketika Allah menggantinya dengan domba berukuran besar sebagai tebusan, yang mana hingga sekarang dikenal sebagai ibadah qurban. Akhirnya di kisah nabi Ibrahim singkat pun tidak jadi menyembelih putranya, melainkan menyembelih domba tebusan berikut. Begitulah balasan yang diberikan Allah SWT untuk hambanya yang beriman dan tabah dalam menghadapi segala ujian yang diberikan. Hikmah Dari Kisah Nabi Ibrahim AS Dari kisah Nabi Ibrahim singkat tersebut begitu banyak hikmah yang bisa Anda peroleh. Sehingga beliau sangatlah patut menjadi teladan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, adapun hikmah yang diambil antara lain Ihsan Mengajarkan kepada umat islam agar untuk senantiasa menyembah Allah tanpa mengenal Umat muslim diharuskan untuk selalu yakin dan berprasangka baik kepada pencipta, bahwa Allah sudah merencanakan yang terbaik untuk Senantiasa bersabar atas semua ujian, karena Allah tidak pernah memberikan ujian diluar kemampuan hambanya. Ikhtiar Senantiasa berusaha dan tidak mudah menyerah sekalipun sedang dalam posisi sulit dan masalah yang Selalu berserah diri kepada Allah SWT jika telah melakukan urusan, karena manusia wajib berusaha dan Tuhan yang informasi mengenai kisah Nabi Ibrahim singkat yang penting diketahui oleh masyarakat, terutama umat muslim seluruh dunia. Dari perjalanan hidup Nabi Ibrahim tersebut dapat diambil sikap bersabar dalam menghadapi cobaan dan berusaha menjadi manusia yang lebih baik. Selain mempelajari kisah Nabi Ibrahim, alangkah baiknya juga mempelajari kisah Nabi Yusuf singkat dari lahir sampai wafat. Sehingga bisa menjadi makhluk yang terhindar dari sikap sombong, egois, dan pemarah seperti halnya Raja Namrud.
Tatkalakeduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya) (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telahmembenarkan mimpi itu. Sesungguhnya demikianlah Kami membeni balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Jakarta - Allah SWT selalu memberikan berbagai cobaan kepada para rasulnya, termasuk Nabi Ibrahim. Salah satu kisah Nabi Ibrahim yang tertulis dalam Al Quran berkaitan dengan perayaan Idul Adha sendiri menjadi salah satu hari raya besar umat Islam. Hari raya ini jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah dan diperingati dengan menyembelih hewan kisah Nabi Ibrahim lengkap dengan ayat QuranKisah Nabi Ibrahim dan Ismail tertulis di dalam Quran surat As Saffat ayat 101. Diketahui, Nabi Ibrahim lama tidak dianugerahi seorang anak kemudian Allah berikan kabar gembira dengan kelahiran sang anak, Ismail. Arab فَبَشَّرْنٰهُ بِغُلٰمٍ حَلِيْمٍLatin fa basysyarnāhu bigulāmin ḥalīmArtinya Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan kelahiran seorang anak yang sangat sabar Ismail. Kelahiran seorang putra membuat Nabi Ibrahim sangat senang dan menyayangi Ismail. Namun, suatu hari Allah memberikan petunjuk melalui mimpi untuk menyembelih Ismail sebagai tanda keimanan kepada Allah Ibrahim pun bertanya kepada sang Anak mengenai mimpinya tersebut. Dalam surat As Saffat ayat 102, Ismail setuju dengan perintah Allah dan bersiap untuk disembelih sang فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَLatin fa lammā balaga ma'ahus-sa'ya qāla yā bunayya innī arā fil-manāmi annī ażbaḥuka fanẓur māżā tarā, qāla yā abatif'al mā tu`maru satajidunī in syā`allāhu minaṣ-ṣābirīnArtinya Maka ketika anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersamanya, Ibrahim berkata, "Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!" Dia Ismail menjawab, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."Kemudian, setelah membaringkan Ismail untuk disembelih, Allah memanggil Nabi Ibrahim dan menghentikannya. Allah SWT pun memberikan mukjizatnya dengan mengganti Ismail dengan sembelihan hewan yang besar seperti yang tertulis dalam surat As Saffat ayat 107Arabوَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍLatin wa fadaināhu biżib-ḥin 'aẓīmArtinya Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam juga bersabda mengenai ibadah yang paling dicintai Allah adalah berkurban. Bahkan, nantinya hewan yang disembelih akan datang di hari kiamat kelakDalam hadits riwayat Ibnu Majah, dari Aisyah RA, Rasulullah bersabda, "Tidaklah seorang anak Adam melakukan pekerjaan yang paling dicintai Allah pada hari nahr kecuali mengalirkan darah menyembelih hewan qurban. Hewan itu nanti pada hari kiamat akan datang dengan tanduk, rambut dan bulunya. Dan pahala qurban yang menetes pada suatu tempat sebelum menetes ke tanah. Maka hiasilah dirimu dengan ibadah qurban."Semoga kita bisa mengambil contoh dari kisah Nabi Ibrahim ya! pay/erd
Semuapatung-patung dihancurkan, meski dia tahu ituadalah buatan ayahnya sendiri.Nabi Ibrahim As hanya menyisakan satu berhalayang tidak dirusaknya.Patung tersebut adalah berhala yang paling besar di tempat itu. Kemudian dia meletakkan kapak yang dipakai untuk menghancurkan patung-patunglainnya di pangkuan berhala satu-satunya yang takdirusaknya.
Saat Nabi Ibrahim AS siap hendak menyembelih putranya dengan takbir 3 kali "allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar", seketika Allah mengganti posisi Nabi Ismail AS dengan seekor kibas atau domba. Maka hingga kinilah kita terus diperintahkan untuk berkurban hewan dengan kambing, domba ataupun sapi. Teman-temanku kisah Nabi Ibrahim AS dan ibadah kurban tadi maka dapat kita contoh bukti ketakwaan seorang hamba atas perintah Allah Ta'ala dengan ikut melaksanakan ibadah kurban. Nabi-nabi sebelum Nabi Ibrahim AS pun telah diperintahkan untuk berkurban seperti anak-anak Nabi Adam AS yaitu Habil dan Qabil dan umat Nabi Musa AS Bani Israil yang diperintah menyembelih sapi betina, tapi Nabi Ibrahimlah yang mendapat tugas paling berat saat datangnya perintah kurban. Maka disitulah dapat kita petik keteladan dari Nabi Ibrahim AS dan putra beliau Nabi Ismail AS berupa wujud ketakwaan atas apa yang telah Allah subhanahu wa ta'ala perintahkan. Begitulah teman-temanku sekalian sepenggal kisah teladan dari Nabi Ibrahim AS di balik ibadah kurban yang terus kita laksanakan setiap bulan Dzulhijjah AS di Idul Adha. Saya cukupkan sampai disini, khuz ma sofa wa da ma kadar, ambillah yang baik dan buang yang buruk dari ceramah singkat saya ini, akhirul kalam tsummas salamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh." Menarik bukan isi dari contoh ceramah singkat untuk anak SD 5 menit tentang teladan Nabi Ibrahim AS dan ibadah kurban yang ringkas dengan kisah menarik dan bahasa yang mudah dipahami bila disampaikan kepada anak usia Sekolah Dasar untuk lomba atau mengisi acara besar Islam.*** Terkini Newsschmu.id, Kisah Nabi: Kisah Nabi Ibrahim Singkat dan Lengkap, Nabi Ibrahim AS merupakan salah satu dari 25 Nabi yang wajib diyakini oleh setiap muslim. Kisah Nabi Ibrahim AS juga perlu diketahui oleh umat Islam. Oleh karena itu, berikut kisah Nabi Ibrahim AS sejak kecil hingga perjuangannya melawan Raja Namrud.
Dalam isi contoh ceramah singkat untuk anak SD selama 5 menit ini akan membahas tentang teladan Nabi Ibrahim AS dan ibadah kurban yang keduanya saling berhubungan yang pehuh kisah ketakwaan. Dengan kisah menarik dan bahasa yang mudah dicerna anak-anak usia Sekolah Dasar hingga contoh ceramah singkat untuk anak SD ini cocok digunakan untuk lomba ataupun mengisi acara berkenaan dengan bulan Dzulhijjah dalam waktu 5 menit. Ceramah merupakan pidato, nasehat juga penyampaian ilmu yang menggunakan ilmu Agama Islam didalamnya bisa disampaikan untuk acara resmi maupun umum bertepatan dengan hari-hari besar perayaan Islam. Baca Juga Contoh Ceramah Singkat Anak Mudah Dihafal dengan Tema Menuntut Ilmu Dalam waktu 5 menit anakpun mampu menyampaikan ceramah singkat ini dengan tambahan intonasi percakapan juga penekanan dibeberapa kata maupun gaya bahasa tubuh yang lucu sesuai umur mereka. Inilah teks contoh ceramah singkat untuk anak SD 5 menit tentang teladan Nabi Ibrahim AS dan ibadah kurban "Assalamu'alaikum warahmatullahi rabbil alamin, wabihi nasta’inu alaa umuriddunya waddin. Wassholatu wassalamu alaa asyrafil mursalin, wa’alaa alihi wa sahbihi ajma’in. Amma ba’du. Marilah kita ucapkan Alhamdulillah kepada Allah subhanahu wa ta'ala yang telah memberikan berbagai banyak nikmat berupa kesehatan, iman dan islam hingga kita masih dapat bertemu dalam kesempatan mulia ini. Jangan pula lupa kita haturkan sanjungan kepada Nabi Muhammad sallallahu 'alaihi wasallam yang akan memberikan kita syafaat kelak fi yaumil qiyamah. Teman-temanku bulan mulia Dzulhijjah ini ada 2 ibadah luar biasa yang bisa dilakukan berbeda dengan ibadah-ibadah dibulan lain yaitu ibadah haji dan ibadah kurban. Tahukah teman-teman bila 2 ibadah ini menjadi ibadah yang disyariatkan dari Nabi Ibrahim AS, bapak para Nabi yang sangat taat dan takwa kepada Allah 'azza wa jalla. Terutama ibadah kurban yang membutuhkan ketakwaan dalam pelaksanaannya, kenapa? karena saat mendapat perintah ibadah kurban nabi Ibrahim AS tidak diperintahkan menyembelih kambing atau domba seperti kita saat ini. Perintah berkurban itu datang berulang-ulang kali dalam mimpi Nabi Ibrahim AS yaitu ia harus menyembelih putra kesayangannya Nabi Ismail AS, Nabi Ibrahim Aspun sempat ragu dan menceritakan mimpi yang dialaminya 3 malam berturut-turut itu. Nabi Ibrahim berkata, Hai anakku, sungguh aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?", "wahai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar," jawab Ismail AS. Apakah Nabi Ibrahim AS menolak perintah Allah lewat mimpinya teman-teman?, tentu saja tidak karena mimpi para Rasul merupakan wahyu dari Allah dan Nabi Ibrahim AS adalah seorang Nabi yang sangat takwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
DocNaskah Pidato Ari Setyawan Academia Edu. Pidato Tentang Nabi Ibrahim. Makna Hijrah pada Mahasiswa Fikom Unisba di Komunitas followers Akun LINEDakwahIslam DOC Pidato ttg hijrah ojie al aziz - Academiaedu Ceramah maal hijrah 1431 h 00-Pidato Tentang Hijrah Ceramah Singkat. Nabi Ibrahim merupakan anak dari seorang pengrajin berhala yang
- Berikut adalah contoh Khutbah Idul Adha, yaitu tentang kisah teladan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Idul Adha merupakan salah satu di antara dua hari raya yang diperingati umat Islam tiap tahunnya selain Idul Fitri. Hari Raya Idul Adha juga biasa disebut sebagai hari raya kurban. Lantaran masih ada kaitannya dengan peristiwa antara Nabi Ibrahim AS dengan Nabi Ismail AS. Yakni ketika Nabi Ibrahim bakal menyembelih sang putra atas perintah-Nya, Allah SWT seketika pula menunjukkan kekuasaan-Nya. Sejumlah kisah teladan yang pernah dialami Nabi Ibrahim juga bisa dipetik dan menjadi pelajaran bagi umat manusia. Seperti tentang menghadapi sejumlah ujian, keimanan kepada Allah SWT, dan rela untuk berkorban. Berikut adalah contoh Khotbah Idul Adha dengan tema "Kisah Teladan Nabi Ibrahim AS" seperti dikutip dari laman NU Online. Khotbah Pertamaاَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلَ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اللّهُمَّ صَلّ وسّلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وِعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ. أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ .وقال أَيْضًا وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَا عَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَن كَفَرَ فَإِ نَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ Hadirin jamaah salat Idul Adha yang dimuliakan Allah pertama dan paling utama, mari kita tingkatkan rasa iman dan taqwa kepada Allah SWT. Yakni dengan jalan tetap menjauhi larangan-Nya dan disertai dengan menjalankan segala perintahnya. Kemudian, mari kita bersyukur terhadap segala anugerah yang telah diberikan Allah SWT sehinga kita masih diberi kesempatan untuk bisa hadir dan menikmati hari yang mulia ini, yaitu hari raya Idul Adha. Jamaah yang berbahagia semuanya,Idul Adha tentu tidak bisa terlepas dari peristiwa yang pernah dialami oleh Nabi Ibrahim AS semasa hidup. Sejumlah keteladaan bisa dipetik umat manusia dari kisah yang dilalui oleh ayah kandung Nabi Ismail AS tersebut. Salah satu diantara yang terjadi ialah bagaimana cara Nabi Ibrahim AS menemukan "Tuhan". Diceritakan bahwa Nabi Ibrahim merupakan seorang yang cerdas dan pintar. Kala masih muda, ia mengalami kegelisahan. Penduduk zaman itu banyak yang menyembah berhala alias patung. Dan patung-patung ini dianggap sebagai Tuhan. Lalu, pada malam hari datang, ia merenung dan melihat ke arah bintang, yang dikira selaku Tuhan. Lagi-lagi, Nabi Ibrahim tidak percaya karena bintang pada akhirnya tenggelam. Demikian pula yang terjadi terhadap bulan. Ketika matahari datang di siang hari, hal yang sama tersaji. Ia juga tidak percaya karena matahari yang sedemikian besar itu akhirnya terbenam juga. Kisah yang lainnya ialah saat dirinya menghancurkan patung-patung milik Raja Namrud. Alasannya, patung yang dianggap sebagai Tuhan itu justru tidak mampu melindungi diri sendiri kala dihancurkan oleh dirinya. Namun demikian, atas perbuatannya tersebut, Nabi Ibrahim mendapatkan hukuman dari sang Raja. Badannya dibakar. Ketika api sudah mulai membakar tubuh, Allah SWT kemudian memberikan pertolongan-Nya. Api yang seharusnya panas justru malah menjadi dingin. Artinya, tubuh Nabi Ibrahim yang diharapkan oleh Sang Raja bisa menjadi abu, malah tidak hangus sedikitpun. Melalui Al-Quran surah Al-Anbiya ayat 69, dituliskan bahwa قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ Artinya,"Kami berfirman "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim,". Jamaah Rahimakumullah,Peristiwa penting lainnya yang terjadi pada masa Nabi Ibrahim AS ialah perihal karunia seorang anak. Kendati ia seorang utusan, Allah juga tetap memberikan ujian. Nabi Ibrahim tetap bersabar kala beliau tidak kunjung mendapatkan seorang keturunan dalam hidupnya ketika itu. Sang istri, Sarah, menyarankannya untuk menikah dengan Hajar, salah satu pembantu yang dimiliki. Lalu lahirnya seorang Ismail dari pernikahan Ibrahim dan Hajar tersebut. Kelak, sang anak juga diangkat menjadi nabi oleh Allah SWT. Ditengah kebahagiaan tersebut, Sarah akhirnya dikaruniai anak. Lahirlah Ishaq, yang juga akan menjadi nabi. Ketika anak kedua hadir di dunia, usia Nabi Ibrahim sudah menginjak angka 100 tahun. Ujian dari Allah tidak berhenti begitu saja. Kala menjalani kehidupan dengan keluarga, kemudian turun perintah untuk menyembelih sang putra kesayangan, Ismail. Melalui firman-Nya, surat As-Saffat ayat 102 menerangkan فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ Artinya,"Maka tatkala anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". Mendapatkan persetujuan dari anaknya, Nabi Ibrahim tetap saja menunaikan perintah Allah SWT. Dan seketika pula ketika Ismail akan disembelih, Allah SWT menunjukkan kekuasaan-Nya. "Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya, untuk melaksanakan perintah Allah. Lalu Kami panggil dia, “Wahai Ibrahim! Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. "Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Dan Kami abadikan untuk Ibrahim pujian di kalangan orang-orang yang datang kemudian. Selamat sejahtera bagi Ibrahim.” QS As Saffat 103-109. Hadirin jamaah Salat Idul Adha yang berbahagia,Banyak kisah teladan dari Nabi Ibrahim AS yang bisa menjadi contoh dalam menjalani kehidupan di masa kini. Diantaranya ialah menyampaikan sebuah kebenaran meskipun bakal ada resikonya, selalu tetap bersabar dalam menghadapi cobaan, serta teguh pada pendirian. Demikian isi kotbah pertama ini. Semoga dapat bermanfaat, khususnya dalam menjalani hari raya Idul Adha. Khotbah KeduaHadirin jamaah salat Idul Adha yang dimuliakan Allah cerita tentang Nabi Ibrahim AS di atas merupakan teladan penting bagi kita dalam melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Ketika Nabi Ibrahim mendapatkan mimpi dari Allah untuk menyembelih putranya, ia pun melaksanakan dengan persetujuan Nabi Ismail. Ini bisa menunjukkan sebuah ketaqwaan dari seorang umat kepada Sang Pencipta. Oleh karena itu, maka lahirlah istilah "kurban" yang diperingati umat manusia hingga sekarang dengan disimbolkan dengan penyembelihan domba sebagai sebuah pengorbaan di dalam beragama. Pelajaran penting lainnya yang bisa juga menjadi contoh ialah tentang beriman. Yakni keimanan dalam melawan hawa nafsu dalam diri masing-masing individu. Kemudian ada pula hak untuk hidup. Nabi Muhammad SAW dalam sebuah kotbah di Padang Arafah berpesan bahwa jiwa, harta, dan harga diri manusia mempunyai sisi kemuliaan yang tidak bisa dihilangkan. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ Umat Islam dalam beberapa minggu lagi akan merayakan Hari Raya Iduladha pada 9 Juli 2022/10 Zulhijah 1443 H Raya Idul Adha bagi kaum muslim juga identik dengan pemotongan hewan kurban. Kurban menurut syariat Islam ialah menyembelih hewan ternak yang memenuhi syarat tertentu pada hari raya Iduladha dan hari-hari tasyrik tanggal 11, 12, 13 Zulhijah semata-mata untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah dari pelaksanaan ibadah kurban ialah sunah muakadah, begitu dianjurkan pengerjaannya terutama bagi muslim yang memiliki kelapangan harta. Dalil anjuran pelaksanaan ibadah kurban dijelaskan oleh Allah swt. melalui firmanNya dalam Surah Al Kautsar ayat 1-3 sebagai berikut“Sungguh, Kami telah memberimu Muhammad nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus dari rahmat Allah.” QS. Al Kautsar [108] 1-3.Rasulullah saw. bahkan pernah memberikan peringatan kepada muslim yang memiliki kelapangan harta namun tidak melaksanakan kurban. Hal ini disampaikan oleh Rasulullah sebagaimana sebuah hadis sebagai berikut, “Barangsiapa yang memiliki kelapangan [harta], sedangkan ia tak berkurban, janganlah dekat-dekat tempat salat kami.” Ahmad, Ibnu Majah, dan Hakim.Hewan yang diperbolehkan untuk berkurban ialah hewan ternak meliputi unta, sapi, kerbau, dan kambing atau domba. Dalil dari syariatkannya hewan ternak sebagai hewan kurban dijelaskan oleh Allah swt. melalui Surah Al Hajj ayat 34 sebagai berikut“Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan kurban, agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak.” QS. Al Hajj [22] 34Dikutip dari “Hukum, Makna, Jenis Hewan, dan Ketentuan Ibadah Kurban” NU Online oleh Zakky Mubarak, Imam Malik berpendapat bahwa yang paling utama adalah kambing atau domba, kemudian sapi, lalu unta. Sedangkan Imam al-Syafi’i berpendapat sebaliknya, yaitu yang paling utama adalah unta, disusul kemudian sapi, lalu kambing. - Sosial Budaya Kontributor Beni JoPenulis Beni JoEditor Yulaika Ramadhani

Palingtidak ada 3 hal yang dapat dijadikan sebagai pelajaran dalam memperingati Maulid Nabi ini. 1. Kelahiran Nabi adalah momentum untuk bersyukur Kepada Allah karena telah menghadirkan manusia sempurna untuk dijadikan sebagai panutan. 2.

Tanam pinang rapat –rapat Agar puyuh tak dapat terbang Jawablah salam dengan semangat Disertai senyum mengembang ا لـسَّـلاَ مُ عَـلَـيْـكُـمْ وَ رَحـْمَـةُ اللهِ وَ بـَرَكَـا تُـهُ Yang terhormat, bapak ibu dewan juri dan juga kepada teman-temanku yang berbahagia. Tiada kalimat yang lebih indah untuk kita sanjungkan kepada Allah selain ucapan syukur Alhamdulillah atas segala nikmat yang telah dicurahkan oleh-Nya, baik nikmat iman, nikmat Islam, nikmat sehat, nikmat persaudaraan dan nikmat lain yang tak tehitung jumlahnya. Shalawat salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Rasul Akhiruzzaman, Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan semoga sampai kepada kita selaku pewaris risalah dan pengikut setia Pada kesempatan kali ini perkenankanlah saya untuk menyampaikan pidato dengan judul Keteladanan Nabi Ibrahim dan Putrannya Teman-temanku yang berbahagia Ada yang tau kisah nya Nabi Ibrahim dan Ismail ? Baiklah akan saya ceritakan ya? Suatu ketika saat nabi ibrahim terjaga dalam tidurnya beliau bermimpi diutus Allah untuk menyembelih putra yang amat dicintainnya yaitu Nabi Ismail. Wah bayangkan teman-teman bagaimana keadaan nabi ibrahin saat itu ,, bayangkan harus menyembelih anak yang amat dicintainnya??? O iya teman-teman kira-kira Nabi Ibrahim mau gak ya menjalankan perintah yang sangat berat sekali??? Ada yang tau? Teman-teman karena kesabaran dalam ketaatannya pada Allah yang sangat luar biasa .Beliau menjalankan perintah Allah tersebut. Lalu bagaimana dengan nabi Ismail? Sungguh luar biasa juga Nabi Issmail pun juga sangat taat kepada orang sangat ikhlas menyerahkan hidup dan matinnya kepada Allah . Subhanallah... Teman-temanku yang berbahagia Lalu apa teladan yang dapat kita ambil teman-teman??? Dari cerita diatas terdapat 2 keteladanan yang sangat luar biasa yang dapat kita tiru. Yang pertama adalah ketaatan kepada sang Pencipta . Yang kedua adalah ketaatan kepada Orang tua . Mengapa kita harus meniru kisah tersbut? Karena yang pertama Ketaatan pada Allah merupakan kewajiban kita sebagai hambaNYA. Menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan-NYA dalam hal,dan kondisi apapun kalau itu memang perintah dari Allah kita pun harus melakukannya dengan senang hati, ikhlas. Yang kedua Taat kepada Orang tua . Berkaitan dengan berbakti kepada orang tua Allah telah memerintahkan kita melalui firman-Nya dalam Qs. An-Nisa’ ayat 36 ..... “Dan Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu. Teman- teman ,dari ayat diatas jelas berbakti kepada orang tua hukumnya sanga luar biasa pengorbanan Orang tua kita. Kita sebagai putra-putrinya tentunnya harus taat dan berbuat baik kepada orang tua kita seperti yang telah dicontohkan dari kisah tadi. Selagi tidak bertentangan dengan ajaran agama islam kita wajib berbuat baik kepada orang tua ridho Allah itu berada pada ridho oranng tua dan murka Allah itu berada pada murkannya orang tuakita. Teman-temanku yang berbahagia Dari apa yang telah saya sampaikan tadi merupakan kisah yang benar-benar terjadi oleh Nabi ibrahim dan Nabi Ismail, dan memiliki hikmah yang luarbiasa untuk kita contoh ,yaitu taat pada ALLAH dan taat kepada orang tua. Kira-kira sanggup tidak teman-teman? Alhamdulillah,,,,, Teman-temanku yang berbahagia Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan semoga dapat bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Amin Juminten ketiban boto . Cekap semanten atur kawulo اهد نا الصراط المستقيم , والسلام عليكم ورحمة الله وبركا تهTanam pinang rapat –rapat Agar puyuh tak dapat terbang Jawablah salam dengan semangat Disertai senyum mengembang ا لـسَّـلاَ مُ عَـلَـيْـكُـمْ وَ رَحـْمَـةُ اللهِ وَ بـَرَكَـا تُـهُ Yang terhormat, bapak ibu dewan juri dan juga kepada teman-temanku yang berbahagia. Tiada kalimat yang lebih indah untuk kita sanjungkan kepada Allah selain ucapan syukur Alhamdulillah atas segala nikmat yang telah dicurahkan oleh-Nya, baik nikmat iman, nikmat Islam, nikmat sehat, nikmat persaudaraan dan nikmat lain yang tak tehitung jumlahnya. Shalawat salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Rasul Akhiruzzaman, Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan semoga sampai kepada kita selaku pewaris risalah dan pengikut setia Pada kesempatan kali ini perkenankanlah saya untuk menyampaikan pidato dengan judul Keteladanan Nabi Ibrahim dan Putrannya Teman-temanku yang berbahagia Ada yang tau kisah nya Nabi Ibrahim dan Ismail ? Baiklah akan saya ceritakan ya? Suatu ketika saat nabi ibrahim terjaga dalam tidurnya beliau bermimpi diutus Allah untuk menyembelih putra yang amat dicintainnya yaitu Nabi Ismail. Wah bayangkan teman-teman bagaimana keadaan nabi ibrahin saat itu ,, bayangkan harus menyembelih anak yang amat dicintainnya??? O iya teman-teman kira-kira Nabi Ibrahim mau gak ya menjalankan perintah yang sangat berat sekali??? Ada yang tau? Teman-teman karena kesabaran dalam ketaatannya pada Allah yang sangat luar biasa .Beliau menjalankan perintah Allah tersebut. Lalu bagaimana dengan nabi Ismail? Sungguh luar biasa juga Nabi Issmail pun juga sangat taat kepada orang sangat ikhlas menyerahkan hidup dan matinnya kepada Allah . Subhanallah... Teman-temanku yang berbahagia Lalu apa teladan yang dapat kita ambil teman-teman??? Dari cerita diatas terdapat 2 keteladanan yang sangat luar biasa yang dapat kita tiru. Yang pertama adalah ketaatan kepada sang Pencipta . Yang kedua adalah ketaatan kepada Orang tua . Mengapa kita harus meniru kisah tersbut? Karena yang pertama Ketaatan pada Allah merupakan kewajiban kita sebagai hambaNYA. Menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan-NYA dalam hal,dan kondisi apapun kalau itu memang perintah dari Allah kita pun harus melakukannya dengan senang hati, ikhlas. Yang kedua Taat kepada Orang tua . Berkaitan dengan berbakti kepada orang tua Allah telah memerintahkan kita melalui firman-Nya dalam Qs. An-Nisa’ ayat 36 ... “Dan Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu. Teman- teman ,dari ayat diatas jelas berbakti kepada orang tua hukumnya sanga luar biasa pengorbanan Orang tua kita. Kita sebagai putra-putrinya tentunnya harus taat dan berbuat baik kepada orang tua kita seperti yang telah dicontohkan dari kisah tadi. Selagi tidak bertentangan dengan ajaran agama islam kita wajib berbuat baik kepada orang tua ridho Allah itu berada pada ridho oranng tua dan murka Allah itu berada pada murkannya orang tuakita. Teman-temanku yang berbahagia Dari apa yang telah saya sampaikan tadi merupakan kisah yang benar-benar terjadi oleh Nabi ibrahim dan Nabi Ismail, dan memiliki hikmah yang luarbiasa untuk kita contoh ,yaitu taat pada ALLAH dan taat kepada orang tua. Kira-kira sanggup tidak teman-teman? Alhamdulillah,,,,, Teman-temanku yang berbahagia Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan semoga dapat bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Amin Juminten ketiban boto . Cekap semanten atur kawulo اهد نا الصراط المستقيم , والسلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
EbqP.
  • q52f5459r3.pages.dev/434
  • q52f5459r3.pages.dev/293
  • q52f5459r3.pages.dev/307
  • q52f5459r3.pages.dev/411
  • q52f5459r3.pages.dev/84
  • q52f5459r3.pages.dev/576
  • q52f5459r3.pages.dev/3
  • q52f5459r3.pages.dev/430
  • pidato singkat tentang nabi ibrahim